Aliran Filsafat Pendidikan Islam: Dari Imam Al-Ghazali Hingga Ki Hajar Dewantara

My Campaign Journal

Abstract

Pembahasan filsafat pendidikan banyak berkaitan pada persoalan yang klasik dan sering terjadi, seperti berupa kesepakatan maupun penyangkalan berkaitan dengan sesuatu yang sedang dibahas saat itu. Dalam sejarah peradaban Islam, filsuf Islam pernah terbagi menjadi dua firqoh besar yakni filsuf timur dengan mayoritas masyarakatnya sudah mapan baik secara spiritual dan keagamaan, dan filsuf barat yang nuansanya sosial budayanya sudah jauh berbeda. Aspek sosio-kultural begitu berpengaruh pada khazanah pemikiran para filsuf tersebut. Fokus artikel ini pada pembahasan mengenai Apa itu Filsafat Pendidikan?, Apa itu Aliran Filsafat Pendidikan Islam?, Apa perbedaan Aliran Filsafat Pendidikan Islam dan Filsafat Pendidikan Barat?, Siapa saja tokoh dalam Aliran Filsafat Pendidikan Islam? Dan Bagaimana Implikasinya dalam Pengembangan Pendidikan Islam? Metode penulisan artikel ini berpijak mata pendekatan kualitatif. Data primer dalam hal ini berupa buku-buku filsafat dan pendidikan. Data sekunder yang dijadikan penguat artikel ini penulis melacak topik-topik filsafat pendidikan dalam jurnal ilmiah. Pendekatan yang digunakan yaitu studi pemikiran tokoh, yang dalam hal ini tokoh filsafat sekaligus tokoh pendidikan Islam. Secara garis besar, perbedaan antara Filsafat Pendidikan Islam dan Filsafat pendidikan Barat ialah ideologi, nilai, orientasi dan pendekatan. Implikasi Filsafat Pendidikan Islam terhadap Pola pendidikan Islam adalah dalam hal merumuskan mata pelajaran yang akan dipelajari oleh peserta didik, selain itu Filsafat Pendidikan Islam juga membantu pendidikan menemukan identitasnya, apakah suatu lembaga pendidikan tersbut menganut jenis pemikiran konservatif, religus-rasional atau malah pragmatis.